Teknik Steganografi – SFD #4

Injection

Teknik menanamkan pesan rahasia secara langsung ke suatu media. Salah satu masalah dari teknik ini adalah ukuran media yang diinjeksi menjadi lebih besar dari ukuran normalnya sehingga mudah dideteksi. Teknik ini sering juga disebut embedding.

Teknik ini menentukan beberapa area yang akan diabaikan dalam file sampul dengan memproses aplikasi yang membaca file sampul ini lalu pilih area yang sesuai di dalam file sampul untuk disematkan pesan rahasia. Mengingat bahwa teknik ini berfungsi dengan menambahkan pesan rahasia ke sampul file, ini memberikan keuntungan mempertahankan penutup isi file. Kelemahan dari teknik ini adalah file stego yang dihasilkan diperbesar yang mungkin membangkitkan kecurigaan. Oleh karena itu, tujuan utama arus algoritma adalah penambahan pesan tersembunyi tanpa meningkatkan kecurigaan penyerang potensial. Untuk misalnya, sebagian besar file berisi tanda di EOF atau Tag HTML, yang mempertimbangkan penyematan ciri.

Subtitusi

Subtitusi merupakan sebuah data normal yang diganti dengan data rahasia. Seringkali hasil dari teknik ini tidak begitu merubah ukuran data asli, namun tergantung dari file media yang data nya disembunyikan. Teknik substitusi dapat menurunkan kualitas media yang disisipinya.

Algoritme steganografi berbasis substitusi terutama dikembangkan untuk gambar digital dan urutan video. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa algoritma untuk penyisipan dan ekstraksi pesan dalam gambar telah disajikan. Semua algoritme yang dikembangkan memanfaatkan properti persepsi dari HVS untuk menambahkan pesan ke dalam citra host dengan cara yang transparan secara persepsi. Banyak serangan seperti distorsi geometris, penskalaan spasial yang berbahaya terhadap algoritma steganografi gambar. Teori teknik substitusi adalah bahwa hanya mengganti sedikit atau beberapa bit di setiap sampel tidak akan terlihat oleh mata manusia. Metode ini memiliki kapasitas embedding yang tinggi tetapi paling tidak kuat. Ini mengeksploitasi ambang batas mutlak penglihatan tetapi rentan terhadap serangan.

Spread Spectrum

Teknik pentransmisian Spread Spectrum menggunakan pseudo-noise code, yang independen terhadap data informasi sebagai modulator bentuk gelombang untuk menyebarkan energi sinyal dalam sebuah jalur komunikasi (bandwith) yang lebih besar daripada sinyal jalur komunikasi informasi. Oleh penerima, sinyal dikumpulkan kembali menggunakan replika pseudo-noise code tersinkronisasi.

Berdasarkan definisi, dapat dikatakan bahwa steganografi menggunakan metode spread spectrum memperlakukan cover-object baik sebagai derau (noise) ataupun sebagai usaha untuk menambahkan derau semu (pseudo-noise) ke dalam cover-object.

Sistem yang memperlakukan cover-objectsebagai derau dapat menambahkan sebuah nilai ke dalam cover-object. Nilai ini harus ditransmisikan di bawah tingkat derau yang ditambahkan nilai ke dalamnya. Hal ini berarti kapasitas sangat ditentukan oleh cover-object. Sementara nilai yang disisipkan dapat berupa bilangan real, dalam prakteknya, sulit untuk memasukkan dan mengekstraksi nilai real dari satu bit data. Untuk dapat melakukan transmisi lebih dari satu bit, cover-object dibagi menjadi bagian-bagian kecil, disebut dengan sub-cover-object. Ketika sub-cover-object rata (tile) metode ini dikatakan menggunakan direct-sequence spread spectrum steganography. Ketika sub-cover-object terdiri dari titik-titik terpisah yang terdistribusi di seluruh cover-object, dalam hal ini cover-image, metode ini disebut sebagai frequency-hopping spread spectrum  steganography.  Metode  ini  memerlukan  proses  pencarian secara  menyeluruh terhadap cover-object untuk mendapatkan carrier (yang akan disisipi informasi) dan memaksimalkan penggunaan data yang terkandung di dalam cover-object.

Statistical

Statistical merupakan suatu teknik yang disebut juga skema steganographic 1 bit. Skema itu menanamkan satu bit informasi di media tumpangan dan merubah statistik meskipun hanya 1 bity. Perubahan statistik ditampilkan dengan indikasi 1 dan apabila tidak ada perubahan, akan diketahui indikasi 0. Sisten ini bekerja menurut kemampuan penerima dalam membedakan antara informasi yang dimodifikasi dengan yang belum.

Statistical untuk keperluan steganoanalisis menggunakan chi square. Konsep dibalik chi square adalah bahwa bit-bit LSB didalam citra tidak sepenuhnya acak seperti yang dipikirkan orang. Jika bit-bit tersebut diubah secara sederhana (misalnya dengan menggantinya dengan bit-bit pesan) maka penyerang dapat mengetahuinya dengan menggunakan pendekatan statistik.

Distortion

Distortion metode ini menciptakan perubahan atas benda yang ditumpangi oleh data rahasia. Penilaian sebuah algoritma steganografi yang dapat dinilai dari beberapa faktor. Salah satunya adalah robustness yaitu data yang disembunyikan harus tahan (robust) terhadap berbagai operasi manipulasi yang dilakukan pada citra penampung, seperti pengubahan kontras, penajaman, pemampatan, rotasi, perbesaran gambar, pemotongan (cropping), diputar (flip) dan sebagainya. Bila pada citra penampung dilakukan operasi-operasi pengolahan data yang disembunyikan seharusnya tidak rusak (tetap valid jika diekstraksi kembali).

Oleh karena itu, untuk menguji ketahanan (robustness) pesan yang disembunyikan dalam citra maka akan dilakukan beberapa operasi manipulasi pengolahan citra penampung atau cover image tersebut.