Metode Steganografi – SFD #5

LSB (Least Significant Bit)

Least Significant Bit adalah teknik steganografi yang umum digunakan untuk menyisipkan data kedalam gambar. Pada dasarnya metode LSB bekerja dengan menukarkan sebuah karakter pada pesan yang disisipkan kedalam pixel gambar, sehingga sedemikan rupa pixel mengalami perubahan. Teknik ini memanfaatkan keterbatasan mata manusia yang tidak peka dengan perubahan kecil pada warna gambar. Tapi pada sebuah komputer perubahan gambar tersebut sangat mudah diketahui, dan sedikit banyak menimbulkan kecurigaan bagi orang yang tidak berkepentingan. Metode LSB dapat bekerja dibentuk gambar seperti jpg, png, bmp, dan tiff baik menggunakan warna (3 dimensi) atau greyscale (2 dimansi).

Penyembunyian data dilakukan dengan mengganti beberapa bit data di dalam biner data dengan bit-bit data rahasia. Pada susunan bit di dalam sebuah byte (1 byte = 8 bit), ada bit yang paling berarti (Most Significant Bit) dan bit yang paling kurang berarti (Least Significant Bit).

Algorithms Transformation

Metode steganografi ini menyembunyikan data dalam fungsi matematika. Dua fungsi tersebut adalah Discrete Cosine Transformation (DCT) dan Wavelet Transformation. Fungsi DCT dan Wavelet yaitu mentransformasi data dari satu tempat (domain) ke tempat (domain) yang lain. Fungsi DCT yaitu mentransformasi data dari tempat spatial (spatial domain) ke tempat frekuensi (frequency domain).

Algoritma DCT (Discrete Cosine Transform) adalah salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk melakukan kompresi sinyal ataupun gambar. Contoh yang dibahas kali ini adalah mengenai kompresi gambar yang biasanya dilakukan oleh file bertipe JPEG.

Discrete wavelet transform adalah setiap transformasi wavelet di mana wavelet diambil sampelnya secara diskrit. Seperti transformasi wavelet lainnya, keunggulan utama yang dimilikinya dibandingkan transformasi Fourier adalah resolusi temporal: ia menangkap informasi frekuensi dan lokasi (lokasi dalam waktu).

Redundant Pattern Encoding

Penyisipan pesan pada metode Redundant Pattern Encoding adalah pesan akan disisipkan pada noise atau bagian yang kurang diperhatikan atau bagian yang tidak terlihat secara visual atau kasat mata pada file, seperti header file, dan noise pada gambar. Karena penyisipan pesan dengan metode Redundant Pattern Encoding ini hanya dilakukan pada tempat yang terbatas tersebut maka kapasitas pesan yang disisipkan menjadi terbatas. Tetapi ada beberapa cara untuk mengatasi hal tersebut salah satunya adalah menggunakan banyak file yang memiliki hubungan tertentu misal sebuah album foto, atau kumpulan foto yang memiliki kategori yang sama, untuk ukuran pesan yang cukup besar.

Dengan menggunakan banyak file maka dapat dipastikan header file yang digunakan sebagai tempat penyisipan pesan kapasitasnya lebih banyak. Namun dengan cara seperti ini penerima pesan agak sulit untuk mendapatkan pesan yang dirahasiakan. Penerima harus memikirkan atau mengurutkan tiap pesan yang terkandung dalam gambar hasil ekstraksi. Karena pada proses ekstraksi tidak dapat dipastikan bahwa urutan ekstraksi pesan pada gambar, belum tentu berurutan sesuai dengan pada saat proses penyisipan pesan yang dilakukan oleh pengirim.

Spread Spectrum Method

Metode Spread Spectrum merupakan metode untuk menyisipkan data dengan cara menyebarkan data rahasia sepanjang sinyal audio cover. Data rahasia yang disisipkan pada sinyal audio cover disebar menggunakan Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS).

Penyebaran pesan ke dalam data audio menggunakan teknik teknik Direct-Sequence Spread Spectrum (DSSS). DSSS merupakan salah satu teknik dalam metode Spread Spectrum yang menggunakan modulasi Pseudo Noise Sequence (PN Sequence).