Model yang umum digunakan di data warehouse saat ini adalah skema bintang dan skema snowflake. Setiap model tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Skema Star dan Skema Snowflake adalah alat untuk membangun data mart atau gudang data menggunakan database relasional. Kedua skema menggunakan tabel dimensi untuk menggambarkan data yang terkandung dalam tabel fakta. skema ini menggambarkan struktur database yang biasa digunakan dalam database Online Analytical Processing (OLAP) untuk persyaratan pergudangan data. Banyak pelajaran database jarang menerapkan dua skema ini karena implementasi model database pemrosesan transaksi online (OLTP) yang tidak memadai. Mekanisme normalisasi juga lebih jarang diterapkan pada kedua jenis skema database ini. Fokus dasar database adalah pada proses memanipulasi data.
Skema Bintang (Star)
![]() |
Contoh skema star |
Karakteristik utama dari skema bintang adalah bahwa tabel dimensinya tidak dinormalisasi. Pada model di atas, tabel fakta fact_sales (warna merah muda)berisi data-data yang diekstrakdari database operasional. Sedangkan tabel yang berwarna biru muda adalah tabel dimensi. Pada gambar di atas terdapat lima tabel dimensi yaitu dim_sales_type, dim_store, dim_employee, dim_product, dan dim_time.
Skema Snowflake
![]() |
Contoh skema snowflake |
Skema snowflakejuga menyimpan data yang sama seperti pada skema bintang. Tabel fakta yang digunakan pada skema bintang maupun pada skema snowflake berisi field-field yang sama. Perbedaan utama antara skema bintang dan skema snowflake adalah semua tabel dimensi pada skema snowflake telah dinormalisasi. Proses normalisasi tabel-tabel dimensi pada skema snowflake ini disebut dengan proses snowflaking,sehingga tampilan tabel-tabel pada skema snowflake bentuknya menyerupai snowflake.
Selain itu, perbedaan lainnya adalah dalam hal kompleksitas query-nya. Skema snowflake memiliki kompleksitas query yang lebih kompleks dibandingkan dengan skema bintang.
Aplikasi DB desaigner 4
Faboulus Force Database Designer (DBDesigner) adalah salah satu dari perangkat lunak desain basis data. Software ini dibuat dan dioptimalkan untuk MySQL. Software ini dapat berjalan di Windows 2000, XP, 7 bahkan dengan Linux KDE/Gnome. DBDesigner gratis di bawah Lisensi Publik Umum GNU. Hak Cipta oleh Michael G. Zinner pada tahun 2003. Menggunakan software ini membutuhkan
DBDesigner menyajikan model visual dari database. Dari fasilitas rekayasa balik untuk mengekstrak model secara otomatis dari database yang ada dan alat pemodelan yang diperluas. Editor untuk fungsi sinkronisasi yang secara otomatis akan menerapkan modifikasi model ke database.
Karena DBDesigner adalah proyek open source, mudah bagi programmer untuk mengembangkan plugin baru atau memperluas DBDesigner untuk persyaratan khusus.
- Title Bar, Deskripsi judul atau informasi nama file yang sedang aktif. Nama defaultnya adalah Noname1, Noname2, dan seterusnya.
- Menu Bar, Bagian integral dan fitur untuk mengaktifkan dan mengeksekusi perintah atau pernyataan saat membuat desain database. Menu bar dibagi menjadi beberapa grup menu seperti File, Edit, View, Database, Plugins, Options, Windows, Help, dan banyak lagi.
- Toolbar, Kumpulan ikon atau gambar sebagai pintasan yang berfungsi saat Anda menjalankan perintah konfigurasi desain database. Toolbar ini terdiri dari dua model, mode draft dan mode query. Mode desain membantu Anda membuat desain database secara visual. Mode kueri berguna untuk memasukkan perintah yang lebih kompleks ke dalam database dalam format teks.
- Lembar kerja, adalah tampilan hasil kerja real time dari yang anda lakukan.
- Kontrol Jendela, adalah tiga fungsi standar jendela untuk memperkecil tampilan jendela, mengembalikan tampilan dan menutup aplikasi.
- Kontrol Jendela Lembar Kerja. Fungsinya mirip dengan nomor 1. Satu-satunya perbedaan adalah hanya berjalan di jendela program DBDesigner. Misalnya, jika Anda mengklik ikon tutup (x), lembar kerja hanya akan keluar saat jendela DBD terbuka.
- Navigator dan Info, Fungsionalitas formulir penuh, penskalaan tampilan lembar kerja, tampilan informasi desain basis data.
- Datatypes, Ini bertindak sebagai alat untuk menentukan jenis data yang Anda butuhkan. Ada dua tampilan, tampilan umum (umum digunakan) dan semua tipe (semua tipe data). Anda juga dapat memasukkan tipe data baru dengan mengklik panah di sisi kanan bilah jika tidak tersedia di DBDesigner ini.
- DB Model, Anda dapat melihat tabel model yang Anda buat dan mengedit serta menghapus tabel dan bidang yang Anda butuhkan.
- Status bar, Ini digunakan untuk melihat status koneksi ke database, menyimpan, persentase, melihat lembar kerja, dan banyak lagi.
Instal Aplikasi DB desaigner 4
Download aplikasi DBdesaigner 4 di link berikut. Setelah file terdownload, double klik pada file tersebut.
Pilih bahasa lalu klik “Next”.
Terima lisensi lalu klik “Next”.
Pilih direktori instalasi (Saya sarankan untuk default saja) lalu klik “Next”.
Pilih program feature yang ingin diinstal (Saya sarankan untuk default saja) lalu klik “Next”.
Pilih pengaturan lainnya yang diiinginkan lalu klik “Next”.
Pada tahap ini aplikasi siap diinstal, pilih “Next”.
Tunggu sampai proses instalasi selesai. hanya memerlukan waktu beberapa detik saja.
Instalasi program sudah selesai klik “finish”.
Semua porses instalasi telah selesai. Program dapat diajalankan melalui desktop shortcut atau start menu.
Praktikum
Pada praktikum ini, kita mempraktikan bagaiman cara membuat skema snowflake menggunakan DB Desaigner yang tadi telah diinstal.
1. Pertama, jalankan program aplikasi DB Designer. Double klik pada dekstop icon atau start menu.
2. Jendela aplikasi DB desaigner 4 akan terbuka. Klik button new table atau tekan tombol “T” pada keyboard yang merupakan shorcut untuk button new table kemudian klik pada area kerja sehingga akan menghasilkan tabel baru (lihat gif dibawah).
3. Double klik pada tabel baru untuk membuka tabel editor, ganti nama pada “table name”.
5. Klik Tombol Cheklist untuk menutup table editor sehingga tabel barang menjadi seperti dibawah
6. Ulangi langkah pembuatan tabel (langkah nomor 2 sampai dengan 5) untuk membuat tabel-tabel sepeti dibawah:
- dimensi_produk
- dimensi_waktu
- dimensi_wilayah
- fakta_penjualan
- dimensi jenis kelamin
7. Setelah semua tabel dibuat, hubungkan setiap tabel dengan tabel lain dengan mengunakan relasi one to many (lihat gif dibawah).
9. Klik Tombol Cheklist untuk menutup table editor sehingga tabel barang menjadi seperti dibawah:
11. Gambar diatas merupakan hasil akhir dari praktikum pembuatan skema snowflake. Jangan lupa untuk save file ^_^