Pengertian Steganografi
Steganografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Steganós yang berarti menyembunyikan dan Graptos yang artinya tulisan sehingga secara keseluruhan artinya adalah tulisan yang disembunyikan (Stellars, 1996). Secara umum steganografi merupakan seni atau ilmu yang digunakan untuk menyembunyikan pesan rahasia dengan segala cara sehingga selain orang yang dituju, orang lain tidak akan menyadari keberadaan dari pesan rahasia tersebut.
Steganografi ini membutuhkan 2 properti yaitu media penampung dan pesan rahasia. Media penampung yang digunakan biasanya seperti gambar, suara, video dan teks. Pesan yang disembunyikan bisa berupa artikel, pesan singkat, gambar dan lain-lain.
Manfaat dan Tujuan
Tujuan dari steganografi adalah merahasiakan atau menyembunyikan keberadaan dari sebuah pesan tersembunyi atau sebuah informasi. Dalam prakteknya kebanyakan diselesaikan dengan membuat perubahan tipis terhadap data digital lain yang isinya tidak akan menarik perhatian dari penyerang potensial.
Seperti alat keamanan lainnya, steganografi dapat digunakan untuk berbagai alasan. Beberapa baik dan beberapa buruk. Untuk alasan perlindungan hak cipta, langkah-langkah keamanan seperti gambar yang diberi tanda air dapat digunakan untuk tujuan legalisasi.
Sejarah Steganografi
Sejarah dalam steganografi terbagi menjadi empat bagian, antara lain:
- Steganografi Kuno (ancient steganography).
- Steganografi zaman renaisans (renaissance steganography)
- Steganografi zaman perang dunia
- Steganografi modern
Steganografi kuno ditulis oleh Herodatus dan cara yang digunakan untuk menyembunyikan pesan adalah dengan dipilihnya beberapa budak, kemudian kepala budak di botaki, dan ditulisi pesan dengan di tato, kemudian rambut dibiarkan tumbuh, lalu budak dikirim, sampai di tempat tujuan, kepala budak di gunduli kembali, agar pesan dapat dibaca.
Tahun 1499, Johannes Trithemius menulis buku tentang steganografi berbasis karakter. Kemudian Giovanni Battista Porta menggambarkan cara 17 menyembunyikan pesan ke dalam telur rebus dengan tinta khusus, dengan prinsip tinta tersebut menembus kulit telur yang berpori tanpa meninggalkan jejak yang terlihat. Tulisan dari tinta tersebut akan membekas pada permukaan isi telur yang telah direbus sebelumnya. Pesan dapat dibaca dengan membuang kulit telur.
Selama perang dunia II, agen spionanse menggunakan steganografi dengan melalui tinta tak nampak (invisible ink). Tinta tersebut terbuat dari campuran susu, cuka, sari buah, dan urine. Cara membaca pesan tersebut dengan memanaskan kertas di atas pemanas (api, lampu), sehingga tulisan tersebut akan nampak.
Pada tahun 1983, steganografi modern diperkenalkan oleh Simmon Wiseman, terdapat beberapa langkah untuk menjaga pesan rahasia tersebut seperti Mengenkripsinya terlebih dahulu, kemudian Menyembunyikan pesan ke dalam tulisan lain, dan Menyembunyikan pesan dengan media digital seperti citra, audio ataupun video.
Cara Kerja
Untuk menyisipkan data yang ingin disembunyikan membutuhkan dua unsur. Unsur pertama ialah media penampung seperti citra, suara, video dan sebagainya yang terlihat tidak mencurigakan untuk menyimpan pesan rahasia. Unsur kedua adalah pesan yang ingin disembunyikan yaitu media penampungnya berupa citra yang disebut cover-object dan citra yang telah disisipi pesan disebut stego-object.
Terdapat dua proses didalam steganografi yaitu proses embedding untuk menyisipkan pesan kedalam cover-object dan proses decoding untuk ekstraksi pesan dari stego-object. Kedua proses memerlukan kunci rahasia yaitu stego-key agar hanya pihak yang berhak saja yang dapat melakukan penyisipan dan ekstraksi pesan.